Apa Itu Stroke?
Oleh Novita Joseph Informasi
kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum.
Definisi
Apa
itu penyakit stroke?
Penyakit stroke adalah penyakit yang
terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang,
sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit,
sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam
hidup seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen.
Ada
3 jenis kondisi
1. Stroke iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah
kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak
terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87
persen dari total kasus penyakit ini
Bekuan darah sering diakibatkan oleh
aterosklerosis,
yang merupakan penumpukan timbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah.
Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah di otak
Anda. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah
menghalangi aliran darah ke sebagian jantung Anda.
Kondisi ini bersifat embolik, yang
berarti bekuan darah berasal dari bagian lain di tubuh Anda dan kemudian berpindah
menuju ke otak, lalu biasanya dari jantung dan arteri besar di dada bagian atas
dan leher.
Diperkirakan 15 persen kasus embolik
ini disebabkan oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrial In adalah sebuah
kondisi yang membuat jantung Anda berdetak tidak teratur. Ini menciptakan
kondisi di mana gumpalan bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan berjalan ke
otak. Bekuan darah yang menyebabkan kondisi ini tidak akan hilang tanpa
pengobatan.
2. Stroke hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi
saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Stroke hemoragik
menyumbang sekitar 13 persen dari total kasus penyakit ini
Kondisi ini berawal dari pembuluh
darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah
yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian
atau koma
panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Ada dua jenis stroke hemoragik.
Pertama adalah aneurisma, yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah
hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Lalu lainnya adalah
malformasi arteriovenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara
abnormal. Jika pembuluh darah semacam itu pecah, bisa menyebabkan stroke
hemoragik.
3. Stroke ringan
Transient ischemic attack (TIA) atau
sering disebut stroke ringan adalah kekurangan darah pada sistem saraf yang
berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam
beberapa menit. Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan
darah yang cukup. Anda memiliki risiko stroke ringan yang lebih tinggi apabila
Anda pernah mengalami transient ischemic attack.
Seberapa
umumkah penyakit stroke?
Penyakit stroke dapat terjadi pada
golongan usia berapapun. Anda dapat meminimalisir terkena penyakit ini dengan
mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk
informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda
& gejala
Apa
saja tanda-tanda dan gejala stroke?
Gejala stroke cenderung terjadi secara
tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin
memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi
termasuk:
- Sakit kepala tiba-tiba
- Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
- Kelelahan
- Kehilangan kesadaran atau koma
- Vertigo dan pusing
- Penglihatan yang buram dan menghitam
- Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
- Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan
gejala stroke yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan
saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter bila
Anda mengalami gejala stroke berikut ini:
- Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba atau kehilangan kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama jika terjadi hanya pada satu sisi tubuh
- Perubahan penglihatan secara tiba-tiba
- Susah bahkan tidak dapat berbicara
- Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
- Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
- Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
- Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah namun
- Anda melihat adanya tanda-tanda pendarahan.
- Tersedak, dikarenakan makanan yang jatuh ke dalam tenggorokan.
- Memiliki tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh dalam seperti: merah, panas, dan sakit pada daerah tertentu di lengan atau kaki Anda.
- Lengan dan kaki semakin menjadi kaku dan tidak bisa diregangkan (spastisitas)
Jika seseorang memiliki
kecenderungan untuk terkena gejala stroke, Anda sebaiknya memperhatikan
aktivitasnya untuk menjaga dan membawa mereka ke dokter segera mungkin;
- Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya tidak bereaksi
- Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila ada satu tangan yang menggeluyur ke bawah.
- Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada kata-kata yang tidak jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.
Penyebab
Apa
penyebab stroke?
Penyebab stroke dapat terjadi
akibat:
- Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
- Penyebab stroke hemoragik: Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik namun lebih mematikan.
- Penyebab stroke ringan: Kondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh arteri menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.
Faktor-faktor
risiko
Apa
yang meningkatkan saya untuk berisiko terkena kondisi ini?
Ada banyak faktor risiko penyebab
stroke :
- Faktor risiko gaya hidup:
- Berat badan berlebihan atau obesitas
- Tubuh yang tidak aktif bergerak
- Sering dan banyak mengonsumsi alkohol
- Pengguna obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.
- Faktor risiko medis:
- Tekanan darah yang tinggi – risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah melebihi 120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa tekanan darah yang sesuai dengan umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau tidak
- Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok
- Kolesterol yang tinggi
- Diabetes
- Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya selama malam hari ;
- Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme jantung yang tidak normal;
- Faktor lainnya yang berhubungan dengan risiko yang tinggi yaitu :
- Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan jantung, atau stroke ringan
- Berumur di atas 55 tahun;
- Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perempuan biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap kematian akibat penyakit ini dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari penggunaan pil KB atau terapi hormon yang termasuk estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan melahirkan .
Tidak memiliki faktor-faktor risiko
seperti di atas bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini.
Faktor-faktor ini hanya sebagai referensi. Anda sebaiknya konsultasi dengan
dokter Anda untuk penjelasan yang lebih rinci.
Obat
& Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah
pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa
saja pilihan obat stroke?
Obat stroke umumnya dapat dilakukan
dengan beberapa metode pengobatan. Namun, penderita dapat bertahan jika
sesegera mungkin dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi
dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat stroke yang dapat digunakan
adalah obat untuk mencairkan darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini
harus segera dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya
gejala pertama yang muncul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat stroke
lainnya yang dapat mencairkan darah seperti Heparin,
Warfarin (Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan
tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh. Seberapa besar kemungkinan seseorang
bisa pulih belum bisa diketahui. Banyak orang membutuhkan rehabilitasi seperti
terapi bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
Pengobatan juga harus dilakukan pada
sejarah kondisi medis penderita seperti tekanan darah tinggi, diabetes,
perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi.
Kondisi lainnya juga harus dicegah
dengan cara mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita.
Banyak orang dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan untuk mencegah
penggumpalan darah.
Sering kali, mengonsumsi takaran
kecil aspirin setiap hari dapat membantu. Selain itu, kita juga harus
mengendalikan tekanan darah yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi
lainnya seperti diabetes, tingkat kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat
badan yang berlebihan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan
untuk mendeteksi penyakit ini?
Dokter akan mendeteksi dan
memberikan obat stroke berdasarkan sejarah medis dan pemeriksaan fisik. CT scan
atau MRI scan pada otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengevaluasi bagian
otak mana yang terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah kondisi
yang Anda alami diakibatkan oleh penggumpalan darah atau pecahnya pembuluh
darah.
Pemeriksaan aktivitas elektrik pada
jantung (elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk mengetahui detak
jantung yang tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke
dengan mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini
terjadi.
Terapi
stroke
Setelah mengalami stroke, tak jarang
beberapa orang akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu cara untuk
membantu Anda mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini
menyerang bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan
kembali kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hasil penyembuhan atau pemulihan
tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami masing-masing pasien.
Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani program
terapi stroke bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang
tidak melakukan terapi stroke.
Bagaimana
cara terapi dilakukan?
Ada beberapa cara untuk melakukan
terapi stroke. Rencana atau perawatan terapi bisa dilakukan tergantung pada
bagian tubuh atau jenis kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini
terjadi. Terapi fisik antara lain:
- Latihan keterampilan motorik. Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang otot lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun menelan.
- Terapi mobilitas. Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga pergelangan kaki dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk membantu mendukung berat badan Anda saat Anda belajar kembali berjalan.
- Terapi Constraint-induced. Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena dampak dari kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh lain untuk meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi penggunaan paksa.
- Terapi Range-of-motion. Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot (kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pikiran dan emosional juga
mungkin dilakukan dengan beberapa jenis berikut:
- Terapi gangguan kognitif. Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan kemampuan kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah, keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan komunikasi. Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis, dan memahami perkataan lawan bicara.
- Pengobatan psikologis. Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling atau berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi ini. Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
- Obat alternatif. Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi salah satu terapi pada penderita kondisi ini.
Kapan
terapi mulai bisa dilakukan?
Semakin cepat Anda memulai terapi,
semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali kemampuan dan
keterampilan yang hilang.
Makanan
untuk penderita stroke
Umumnya, pasien dengan kondisi ini
tidak mampu mengunyah atau menelan makanan dengan baik. Oleh karena itu,
perencanaan diet bagi pasien harus sangat diperhatikan.
Ketika seseorang terkena kondisis
dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit, biasanya makanan yang harus
dikonsumsi akan diatur oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.
Pasien yang mengalami kondisi ini,
harus menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya. Ada
beberapa jenis kondisi ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap
jenis kondisi ini akan membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips
aturannya:
1. Batasi konsumsi garam
Bagi Anda yang memiliki riwayat
penyakit ini, maka sebaiknya hindari penggunaan garam yang berlebihan serta
konsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium tinggi. Jumlah natrium
yang tinggi yang ada di dalam garam serta makanan kemasan merupakan salah satu
pemicu munculnya gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat
Lemak jenuh yang tinggi di dalam
tubuh, hanya akan membuat kadar kolesterol naik. Hal ini yang kemudian membuat seseorang rentan terkena
kondisi ini atau serangan jantung mendadak.
Oleh karena itu, mulai sekarang
hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya makanan yang
digoreng deep frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam.
Sebagai gantinya, makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu
kacang-kacangan yang mengandung lemak baik, seperti kacang almond.
3. Atur porsi makan sesuai
Jika memang Anda mengalami masalah
sulit makan, maka sebaiknya kurangi porsi namun perbanyak frekuensi makan Anda
dalam satu hari. sesuaikan makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan kalori yang
Anda miliki. Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam
membuat perencanaan diet yang benar selama dan setelah terapi.
Pengobatan
di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau
obat stroke yang bisa dilakukan di rumah?
Berikut adalah gaya hidup dan
perawatan obat stroke di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit
stroke:
- Berhenti merokok
- Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda
- Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda
- Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol minimal satu kali sehari
- Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar