Thank you

Terima Kasih Atas Kunjungam Anda

Rabu, 13 Maret 2019

MONAS


Monas
Tugu Monas, atau Monumen Nasional Jakarta adalah salah satu monumen simbolis yang paling dikenal. Tidak hanya di Indonesia, tugu monas juga menjadi salah satu landscape yang dikenal di luar negeri. Area monumen ini menjadi tempat wisata dan rekreasi favorit di Jakarta, sekaligus juga wisata edukasi dan sejarah.
Tugu Monas merupakan monumen berbentuk tugu obelisk, dibangun berdasarkan perintah presiden pertama RI, Ir. Seokarno. Pembangunannya dimulai tanggal 17 Agustus 1961 dan secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
via
Sejarah Monas
Sejarah berdirinya Monas cukup panjang. Pembangunan monumen ini sempat terhenti karena adanya peristiwa pemberontakan G30S PKI (gerakan 30 September PKI)
Sejarah Monas secara umum, pembangunannya bisa dibagi dalam tiga periode:
  1. Periode tahun 1961 s/d 1965. Pada tahap ini mulai dibangun fondasi. Kurang lebih terdapat 360 pasak bumi yang digunakan sebagai fondasi pembangunan Monumen Nasional
  2. Periode tahun 1966 s/d 1968. Pada jangka waktu ini, pembangunan Monas terhenti karena adanya peristiwa pemberontakan PKI yang menggoncang Indonesia.
  3. Periode tahun 1969 s/d 1975. Pembangunan tugu Monas, fasilitas, dan area sekitarnya terus dilanjutkan. Pada akhirnya dibuka untuk umum oleh Presiden Soeharto tanggal 12 Juli 1975.
Area dimana Monumen Nasional dibangun memiliki luas 80 hektar. Area ini mengalami beberapa pergantian nama. Awalnya disebut dengan lapangan Gambir, lalu berganti nama menjadi lapangan Ikeda, lapangan merdeka, lapangan Monas, dan akhirnya dikenal dengan nama Taman Monas.
Arsitek Tugu Monas
Pembangunan Monas diawali dengan sayembara rancangan monumen yang dilakukan pada tahun 1955. Rancangan yang dipilih harus bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan ; mampu melambangkan karakter bangsa Indonesia, dan bisa bertahan berabad-abad lamanya.
Dari sekitar 51 rancangan yang masuk, terpilih karya rancangan arsitek Frederich Silaban. Rancangan arsitek Frederich Silaban di revisi oleh Presiden Soekarno untuk memenuhi bentuk Lingga dan Yoni.
Sayangnya, karya rancangan Friederich Silaban membutuhkan biaya yang sangat besar, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi negara saat itu.
Akhirnya presiden Soekarno menunjuk arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Monas. Secara simbolis, RM Soedarsono memasukan angka 17,8, dan 45 dalam rancangannya. Ini melambangkan proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.
Pada tanggal 17 Agustus 1961, akhirnya dilakukan peletakan pasak beton pertama untuk memulai pembangunan tugu Monas.
Bentuk Tugu Monas
Tugu monas dirancang mengacu pada konsep universal pasangan berupa Lingga dan Yoni. Tugu obelisk melambangkan lingga, elemen laki laki yang maskulin dan aktif. Sedangkan pelataran tugu melambangkan Yoni, elemen wanita yang pasif.
Pasangan Lingga dan Yoni ini melambangkan kesuburan dan keharmonisan. Kedua simbol ini sudah dikenal di Nusantara sejak zaman dahulu kala.
Tinggi Monas kurang lebih 134 Meter. Terdiri dari 117.7 meter tinggi Obelisk, dan 17 meter tinggi cawan.
Emas Monas
Di bagian paling atas monumen ini terdapat mahkota berbentuk lidah api obor yang menyala. Lidah api ini awalnya dilapisi emas seberat 35 Kg. Satu hal yang menarik, sekitar 28 Kg dari keseluruhan emas ini merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang penguasaha Aceh yang terkenal pada saat itu. Luar biasa bukan?
Pada tahun 1995, lidah api ini dilapisi ulang sehingga total berat emas Monas di bagian ini mencapai 50 Kg.
Lidah api ini melambangkan api yang tak kunjung padam, perlambang semangat bangsa Indonesia yang tidak akan pernah surut oleh zaman.
Hal Menarik / Point Of Interest
Apa saja sih yang menarik untuk dilakukan atau dikunjungi di sekitaran Monumen Nasional?
Ngga cuma sekedar monumen biasa, disini kita bisa rekreasi bersama keluarga. Selain itu, terdapat banyak spot wisata bersejarah dan juga edukasi.
Tentunya tempat ini akan cocok banget untuk dikunjungi bersama keluarga.
Taman Kota Yang Hijau
via subramanian venkiteswaran, google contributor
Di sekitar monument terdapat area terbuka dan hijau taman kota yang tertata rapi. Suasananya hijau dan rindang, cocok untuk bersantai bersama keluarga disini.
Tidak hanya taman, disekitaran area juga terdapat jogging track dan lahan untuk berolahraga.
Karya Seni Patung Dan Monumen
via Agustiana Zhen, oogle contributor
Di beberapa spot, terdapat juga karya seni indah berupa patung, dan juga beberapa monumen dengan catatan sejarah.
Sebelum masuk ke dalam tugu, anda bisa berkeliling terlebih dulu menikmati taman kota dan juga seni patung yang ada.
Air Mancur Menari
via http://www.vacationbaliindonesia.com
Terdapat juga pertunjukan air mancur menari di Monas Jakarta. Biasanya pertunjukan ini dilakukan di sabtu malam dan minggu malam.
Jam pertunjukan ada dua, pukul 19.30 dan pukul 20.30 WIB. Lama setiap sesi pertunjuan kurang lebih 30 menit.
Relief Sejarah Indonesia

via https://id.wikipedia.org
Terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia pada setiap sudut halaman luar monumen nasional. Relief ini disusun secara kronologis berdasarkan waktu.
Mulai dari sudut timur laut, terdapat relief yang menggambarkan kejayaan Nusantara berupa sejarah kerajaan Majapahit dan Singhasari. Anda bisa menyusurinya searah jarum jam, yang menggambarkan masa-masa penjajahan kolonial, perlawanan bangsa, dan juga relief pahlawan nasional Indonesia.
Museum Sejarah Nasional
via https://karenblairpaintings.com
Letak Museum Sejarah Nasional berada di bagian dasar monumen nasional, kurang lebih dikedalaman 3 meter dari permukaan tanah.
Museum Sejarah Nasional memiliki luas 80×80 meter persegi, dan dapat menampung 500 pengunjung.
Terdapat kurang lebih 51 diorama yang memperlihatkan sejarah Nusantara mulai dari masa pra sejarah, masa kerajaan nusantara yang lampau, penjajahan kolonial Eropa, perlawanan pahlawan zaman dulu melawan kolonial Belanda dan VOC, pergerakan nasional, penjajahan jepang, kemerdekaan RI, sampai dengan masa orde baru.
Ruang Kemerdekaan
Amphiteater ruang kemerdekaan berada di dalam cawan monumen. Untuk menuju kesini, anda bisa menggunakan tangga berputar dari pintu sisi selatan dan utara.
Di dalam ruang kemerdekaan, tersimpan naskah asli prolamasi kemerdekaan RI. Naskah ini disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas.
via https://id.wikipedia.org
Di sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila. Patung lambang negara ini dibuat dari perunggu seberat 3,5 ton, dan dilapisi emas.
Di sisi timur, terdapat tulisan naskah proklamasi kemerdekaan dengan huruf perunggu. Awalnya, disini tersimpan bendera pusaka merah putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi karena usia, bendera pusaka sekarang tidak dipajang lagi disini.
Di sisi utara, kita bisa melihat kepulauan nusantara berlapis emas.
Pelataran Puncak Monas
via http://megapolitan.kompas.com
Anda bisa naik ke pelataran puncak Monas melalui lift di pintu sisi selatan. Pelataran puncak Monumen nasional berukuran 11×11 meter, dan dapat menampung 50 orang.
Di puncak ini juga terdapat beberapa teropong yang bisa anda gunakan untuk melihat landscape jakarta dari ketinggian.
Biasanya, antrian pengunjung ke sini cukup panjang, terutama disaat hari libur.
Area Kuliner Lenggang Jakarta
via https://myeatandtravelstory.wordpress.com
Di area Lenggang Jakarta, anda bisa menikmati berbagai sajian kuliner khas Indonesia. Jenisnya juga cukup beragam mulai dari nasi timbel, soto betawi, sate madura, ayam taliwang, dan lain sebagainya.
Anda bisa melepas haus dan lapar sambil beristirahat disini. Selain itu, terdapat juga tempat yang menjual berbagai pilihan oleh-oleh ataupun cindera mata.
Lokasi / Alamat Monas
Lokasi atau alamat monas mudah untuk dijangkau. Lokasinya berada di pusat Jakarta, tepatnya di Gambir Jakarta Pusat.
Harga Tiket Masuk Monas
Harga tiket masuk Monumen Nasional terdiri dari tiket masuk museum dan puncak cawan di lantai 4, dan tiket masuk pelataran puncak.
Tiket Masuk Museum
  • Pelajar Rp 3000
  • Dewasa Rp 5000
  • Anak-anak Rp 2000
Tiket Masuk Pelataran Puncak
  • Pelajar Rp 5000
  • Dewasa Rp 10.000
  • Anak-anak Rp 2000
Jam Buka/Operasional
  • Hari Selasa – Minggu : pukul 08.00 – 22.00 WIB
  • Hari senin tutup
Jam operasional lift
  • Pagi dari jam 08.00 – 16.00 WIB
  • Malam dari jam 19.00 – 22.00 WIB
Transportasi Ke Monas
Transportasi umum paling mudah untuk menuju kesini adalah dengan menggunakan Busway Trans Jakarta.
Rute busway tepat melewati halte Monas yang terletak di pinggir pintu masuk area monumen. Alternatif lainnya, anda bisa menggunakan taksi, ataupun ojek (atau ojek online) untuk menuju kesini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar