Monas
Tugu Monas, atau Monumen Nasional
Jakarta adalah salah satu monumen simbolis yang paling dikenal. Tidak hanya di
Indonesia, tugu monas juga menjadi salah satu landscape yang dikenal di luar
negeri. Area monumen ini menjadi tempat wisata dan rekreasi favorit di
Jakarta, sekaligus juga wisata edukasi dan sejarah.
Tugu Monas merupakan monumen
berbentuk tugu obelisk, dibangun berdasarkan perintah presiden pertama RI, Ir.
Seokarno. Pembangunannya dimulai tanggal 17 Agustus 1961 dan secara resmi
dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
via
Sejarah
Monas
Sejarah berdirinya Monas cukup
panjang. Pembangunan monumen ini sempat terhenti karena adanya peristiwa
pemberontakan G30S PKI (gerakan 30 September PKI)
Sejarah Monas secara umum,
pembangunannya bisa dibagi dalam tiga periode:
- Periode tahun 1961 s/d 1965. Pada tahap ini mulai dibangun fondasi. Kurang lebih terdapat 360 pasak bumi yang digunakan sebagai fondasi pembangunan Monumen Nasional
- Periode tahun 1966 s/d 1968. Pada jangka waktu ini, pembangunan Monas terhenti karena adanya peristiwa pemberontakan PKI yang menggoncang Indonesia.
- Periode tahun 1969 s/d 1975. Pembangunan tugu Monas, fasilitas, dan area sekitarnya terus dilanjutkan. Pada akhirnya dibuka untuk umum oleh Presiden Soeharto tanggal 12 Juli 1975.
Area dimana Monumen Nasional
dibangun memiliki luas 80 hektar. Area ini mengalami beberapa pergantian nama.
Awalnya disebut dengan lapangan Gambir, lalu berganti nama menjadi lapangan
Ikeda, lapangan merdeka, lapangan Monas, dan akhirnya dikenal dengan nama Taman
Monas.
Arsitek
Tugu Monas
Pembangunan Monas diawali dengan
sayembara rancangan monumen yang dilakukan pada tahun 1955. Rancangan yang
dipilih harus bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan ; mampu melambangkan
karakter bangsa Indonesia, dan bisa bertahan berabad-abad lamanya.
Dari sekitar 51 rancangan yang
masuk, terpilih karya rancangan arsitek Frederich Silaban. Rancangan arsitek Frederich Silaban di revisi oleh Presiden
Soekarno untuk memenuhi bentuk Lingga dan Yoni.
Sayangnya, karya rancangan
Friederich Silaban membutuhkan biaya yang sangat besar, tidak sesuai dengan
kondisi ekonomi negara saat itu.
Akhirnya presiden Soekarno menunjuk
arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Monas. Secara simbolis, RM
Soedarsono memasukan angka 17,8, dan 45 dalam rancangannya. Ini melambangkan
proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.
Pada tanggal 17 Agustus 1961,
akhirnya dilakukan peletakan pasak beton pertama untuk memulai pembangunan tugu
Monas.
Bentuk
Tugu Monas
Tugu monas dirancang mengacu pada
konsep universal pasangan berupa Lingga dan Yoni. Tugu obelisk melambangkan
lingga, elemen laki laki yang maskulin dan aktif. Sedangkan pelataran tugu
melambangkan Yoni, elemen wanita yang pasif.
Pasangan Lingga dan Yoni ini
melambangkan kesuburan dan keharmonisan. Kedua simbol ini sudah dikenal di
Nusantara sejak zaman dahulu kala.
Tinggi Monas kurang lebih 134 Meter.
Terdiri dari 117.7 meter tinggi Obelisk, dan 17 meter tinggi cawan.
Emas
Monas
Di bagian paling atas monumen ini
terdapat mahkota berbentuk lidah api obor yang menyala. Lidah api ini awalnya
dilapisi emas seberat 35 Kg. Satu hal yang menarik, sekitar 28 Kg dari
keseluruhan emas ini merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang penguasaha
Aceh yang terkenal pada saat itu. Luar biasa bukan?
Pada tahun 1995, lidah api ini
dilapisi ulang sehingga total berat emas Monas di bagian ini mencapai 50 Kg.
Lidah api ini melambangkan api yang
tak kunjung padam, perlambang semangat bangsa Indonesia yang tidak akan pernah
surut oleh zaman.
Hal
Menarik / Point Of Interest
Apa saja sih yang menarik untuk
dilakukan atau dikunjungi di sekitaran Monumen Nasional?
Ngga cuma sekedar monumen biasa,
disini kita bisa rekreasi bersama keluarga. Selain itu, terdapat banyak spot
wisata bersejarah dan juga edukasi.
Tentunya tempat ini akan cocok
banget untuk dikunjungi bersama keluarga.
Taman
Kota Yang Hijau
via subramanian venkiteswaran, google contributor
Di sekitar monument terdapat area
terbuka dan hijau taman kota yang tertata rapi. Suasananya hijau dan rindang,
cocok untuk bersantai bersama keluarga disini.
Tidak hanya taman, disekitaran area
juga terdapat jogging track dan lahan untuk berolahraga.
Karya
Seni Patung Dan Monumen
via Agustiana Zhen, oogle contributor
Di beberapa spot, terdapat juga
karya seni indah berupa patung, dan juga beberapa monumen dengan catatan
sejarah.
Sebelum masuk ke dalam tugu, anda
bisa berkeliling terlebih dulu menikmati taman kota dan juga seni patung yang
ada.
Air
Mancur Menari
via http://www.vacationbaliindonesia.com
Terdapat juga pertunjukan air mancur
menari di Monas Jakarta. Biasanya pertunjukan ini dilakukan di sabtu malam dan
minggu malam.
Jam pertunjukan ada dua, pukul 19.30
dan pukul 20.30 WIB. Lama setiap sesi pertunjuan kurang lebih 30 menit.
Relief
Sejarah Indonesia
via https://id.wikipedia.org
Terdapat relief yang menggambarkan
sejarah Indonesia pada setiap sudut halaman luar monumen nasional. Relief ini
disusun secara kronologis berdasarkan waktu.
Mulai dari sudut timur laut,
terdapat relief yang menggambarkan kejayaan Nusantara berupa sejarah kerajaan
Majapahit dan Singhasari. Anda bisa menyusurinya searah jarum jam, yang
menggambarkan masa-masa penjajahan kolonial, perlawanan bangsa, dan juga relief
pahlawan nasional Indonesia.
Museum
Sejarah Nasional
via https://karenblairpaintings.com
Letak Museum Sejarah Nasional berada
di bagian dasar monumen nasional, kurang lebih dikedalaman 3 meter dari
permukaan tanah.
Museum Sejarah Nasional memiliki
luas 80×80 meter persegi, dan dapat menampung 500 pengunjung.
Terdapat kurang lebih 51 diorama
yang memperlihatkan sejarah Nusantara mulai dari masa pra sejarah, masa
kerajaan nusantara yang lampau, penjajahan kolonial Eropa, perlawanan pahlawan
zaman dulu melawan kolonial Belanda dan VOC, pergerakan nasional, penjajahan
jepang, kemerdekaan RI, sampai dengan masa orde baru.
Ruang
Kemerdekaan
Amphiteater ruang kemerdekaan berada
di dalam cawan monumen. Untuk menuju kesini, anda bisa menggunakan tangga
berputar dari pintu sisi selatan dan utara.
Di dalam ruang kemerdekaan,
tersimpan naskah asli prolamasi kemerdekaan RI. Naskah ini disimpan dalam kotak
kaca di dalam gerbang berlapis emas.
via https://id.wikipedia.org
Di sisi selatan terdapat patung
Garuda Pancasila. Patung lambang negara ini dibuat dari perunggu seberat 3,5
ton, dan dilapisi emas.
Di sisi timur, terdapat tulisan
naskah proklamasi kemerdekaan dengan huruf perunggu. Awalnya, disini tersimpan
bendera pusaka merah putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi
karena usia, bendera pusaka sekarang tidak dipajang lagi disini.
Di sisi utara, kita bisa melihat
kepulauan nusantara berlapis emas.
Pelataran
Puncak Monas
via http://megapolitan.kompas.com
Anda bisa naik ke pelataran puncak
Monas melalui lift di pintu sisi selatan. Pelataran puncak Monumen nasional
berukuran 11×11 meter, dan dapat menampung 50 orang.
Di puncak ini juga terdapat beberapa
teropong yang bisa anda gunakan untuk melihat landscape jakarta dari ketinggian.
Biasanya, antrian pengunjung ke sini
cukup panjang, terutama disaat hari libur.
Area
Kuliner Lenggang Jakarta
via https://myeatandtravelstory.wordpress.com
Di area Lenggang Jakarta, anda bisa
menikmati berbagai sajian kuliner khas Indonesia. Jenisnya juga cukup beragam
mulai dari nasi timbel, soto betawi, sate madura, ayam taliwang, dan lain
sebagainya.
Anda bisa melepas haus dan lapar
sambil beristirahat disini. Selain itu, terdapat juga tempat yang menjual
berbagai pilihan oleh-oleh ataupun cindera mata.
Lokasi
/ Alamat Monas
Lokasi atau alamat monas mudah untuk
dijangkau. Lokasinya berada di pusat Jakarta, tepatnya di Gambir Jakarta Pusat.
Harga
Tiket Masuk Monas
Harga tiket masuk Monumen Nasional
terdiri dari tiket masuk museum dan puncak cawan di lantai 4, dan tiket masuk
pelataran puncak.
Tiket Masuk Museum
- Pelajar Rp 3000
- Dewasa Rp 5000
- Anak-anak Rp 2000
Tiket Masuk Pelataran Puncak
- Pelajar Rp 5000
- Dewasa Rp 10.000
- Anak-anak Rp 2000
Jam
Buka/Operasional
- Hari Selasa – Minggu : pukul 08.00 – 22.00 WIB
- Hari senin tutup
Jam operasional lift
- Pagi dari jam 08.00 – 16.00 WIB
- Malam dari jam 19.00 – 22.00 WIB
Transportasi
Ke Monas
Transportasi umum paling mudah untuk
menuju kesini adalah dengan menggunakan Busway Trans Jakarta.
Rute busway tepat melewati halte
Monas yang terletak di pinggir pintu masuk area monumen. Alternatif lainnya,
anda bisa menggunakan taksi, ataupun ojek (atau ojek online) untuk menuju
kesini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar